Puncak Tema (Pagelaran Tari Kreasi Daerah)
Pada puncak tema kali ini, siswa-siswi kelas 6 MI Jamiatul Khair tampil memukau dengan menampilkan berbagai tarian daerah dari berbagai penjuru Indonesia. Acara ini menjadi sarana bagi siswa untuk menggali lebih dalam kekayaan budaya Nusantara, sekaligus menunjukkan hasil pembelajaran mereka dalam bentuk seni yang penuh ekspresi.
🌟 Sirih Kuning
Dibuka dengan Tari Sirih Kuning, tarian khas Betawi yang menggambarkan keramahan masyarakat Betawi. Dengan gerakan yang lemah gemulai, tarian ini mencerminkan kehangatan tradisi menyambut tamu dengan sirih sebagai simbol penghormatan.
🌟 Sajojo
Tari Sajojo dari Papua membawa semangat keceriaan. Melalui gerakan energik dan ritme yang dinamis, tarian ini menyampaikan pesan kebersamaan dan kegembiraan dalam kehidupan masyarakat Papua.
🌟 Serampang 12
Dilanjutkan dengan Tari Serampang 12, tarian tradisional dari Sumatra Utara yang berasal dari budaya Melayu. Tarian ini bercerita tentang perjalanan cinta sepasang muda-mudi, dengan gerakan yang penuh makna dan romantisme.
🌟 Lenggang Nyai
Tari Lenggang Nyai dari Jakarta hadir dengan cerita unik yang terinspirasi dari sosok Nyai Dasimah, seorang perempuan yang berjuang untuk menentukan jalan hidupnya sendiri. Gerakan tarian ini elegan dan sarat akan keberanian perempuan.
🌟 Tari Kecak
Siswa juga membawakan Tari Kecak dari Bali, sebuah tarian kolosal yang kerap diiringi nyanyian “cak-cak” oleh para penari. Tarian ini mengangkat kisah Ramayana, menampilkan pertarungan antara kebaikan dan kejahatan dalam gerakan penuh kekuatan.
🌟 Tari Piring
Tari Piring dari Minangkabau membawa daya tarik tersendiri. Tarian ini terkenal karena gerakannya yang memukau, di mana para penari memegang piring dengan penuh kehati-hatian, melambangkan rasa syukur kepada Sang Pencipta atas hasil panen.
🌟 Tari Kutiding
Tari Kutiding dari Kalimantan menggambarkan kehidupan masyarakat Dayak. Tarian ini biasanya diiringi alat musik tradisional Sape, dengan gerakan yang melambangkan hubungan harmonis antara manusia dan alam.
🌟 Ondel-Ondel
Tidak ketinggalan, Tari Ondel-Ondel dari Betawi juga hadir memeriahkan suasana. Tarian ini melibatkan boneka besar ondel-ondel yang melambangkan penjaga kampung dan pengusir roh jahat.
🌟 Singgar Tulo
Sebagai penutup, Tari Singgar Tulo dari Sulawesi memperlihatkan keindahan seni tari khas Bugis. Tarian ini bercerita tentang semangat persatuan dan kerja sama dalam kehidupan masyarakat Sulawesi.
💡 Keseluruhan acara ini bukan hanya menjadi hiburan, tetapi juga pelajaran berharga tentang bagaimana seni tari menjadi media untuk mengenal sejarah, adat, dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
Dengan senyuman yang terpancar dan gerakan yang memikat, siswa-siswi MI Jamiatul Khair berhasil menghidupkan kembali semangat budaya Indonesia. Semoga pengalaman ini menjadi bekal mereka untuk lebih mencintai warisan leluhur dan menjunjung tinggi nilai kebersamaan. ❤️