Acara Puncak Tema Tahun Ajaran 2023/2024
Alhamdulillah acara puncak tema yang diadakan kelas 6 MI Jamiatul Khair yang dilaksanakan pada tanggal 7 – 8 Desember, berjalan dengan baik dan lancar. Kegiatan ini dibuka oleh bapak Kepala Madrasah MI Jamiatul Khair yaitu bapak Robi, M.Pd.
Sekolah mengadakan kegiatan akhir semester ganjil yaitu puncak tema dengan tujuan untuk memberikan kebermaknaan pembahasan tema. Kegiatan puncak tema bersifat keceriaan yang memancar, penguatan sikap yang mendalam, dan peningkatn pengetahuan serta keterampilan.
Dalam acara puncak tema yang digelar di lapangan utama MI Jamiatul Khair masing-masing kelas 6 menunjukan kreasinya dengan tema “Pagelaran Tari Kreasi Daerah”.
Acara ini diawali dengan pagelaran daerah yang dibawakan oleh Korlas 4,5, dan 6, yaitu Tari Wonderland, karya tari yang menggambarkan keindahan dan keragaman alam serta budaya Indonesia. Tarian ini adalah sebuah persembahan seni yang memadukan elemen-elemen tradisional dan kontemporer untuk menciptakan sebuah pengalaman visual yang memukau dan mendalam.
Dihari pertama ditampilkan beberapa tari dari Indonesia yaitu:
Acara selanjutnya yaitu dimulai oleh tari Lenggang nyai, Tari Lenggang Nyai adalah salah satu tarian khas Jakarta yang diambil dari sebuah cerita rakyat. Banyak pesan dan makna yang ingin disampaikan melalui tarian ini, terutama pesan mengenai kebebasan wanita. Tari ini pun sering kali ditampilkan dalam berbagai acara di Jakarta.
“Tari Yamko Rambe Yamko” merupakan tarian tradisional yang berasal dari Papua, Indonesia. Tarian ini sangat populer dan memiliki makna yang mendalam dalam kehidupan masyarakat Papua.
Tari Tor tor merupakan tarian yang berasal dari Sumatera Utara. Tor-Tor pada awalnya bukanlah suatu tarian, tetapi sebagai pelengkap gondang (uning-uningan) yang berdasarkan kepada falsafah adat itu sendiri. Di dalam upacara-upacara adat di Mandailing dimana uning-uningan dibunyikan (margondang), selalu dilengkapi dengan acara manortor. Pada awalnya manortor hanya diadakan pada acara-acara adat margondang, namun dalam perkembangan selanjutnya manortor ini juga sudah dilakukan pada acara-acara hiburan dengan cara memodifikasi tor-tor sedemikian rupa agar lebih menarik bagi penonton yang dalam perkembangannya mengarah menjadi tarian.
Tari Tor TorSejarah tari tor tor diperkirakan telah ada sejak zaman batak purba. Di masa itu, tarian ini digunakan sebagai tari persembahan bagi roh leluhur. Penggunaan properti berupa patung yang dibuat dari batu merupakan ciri khas utama dari pertunjukan tari tor tor pada masa silam. Patung batu tersebut dapat bergerak dan menari seiring bunyi tetabuhan musik setelah dimasuki oleh roh nenek moyang.
Lenggang nyai yamko tor tor badindinSebagaimana yang ditulis di Buku Menapak Indang Sebagai Budaya Surau karya Erlinda, bahwa dalam masyarakat Pariaman tari ini sering sekali di pertunjukan saat upacara Tabuik. Tabuik sendiri adalah perayaan lokal dalam rangka memperingati Asyura, gugurnya Imam Husain, cucu Muhammad, yang dilakukan oleh masyarakat Minangkabau di daerah pantai Sumatra Barat, khususnya di Kota Pariaman. Seiring berkembangnya zaman dan teknologi, kini tari Indang juga mendapat panggung di berbagai tempat. Pementasan pun sering digelar seperti di acara penyambutan tamu agung, pengangkatan penghulu desa atau acara festival budaya. Tari indang ini di populerkan oleh Syekh Buharuddin pada abad ke-13 dalam rangka menyiarkan agama Islam di Sumatera Barat melalui jalur perdagangan antara pedagang arab dan pesisir Tanah Minang. Proses itu juga yang menyebabkan akulturasi budaya Minang dengan Islam. Tari ini juga mempresentasikan bahwa masyarakat Pariaman yang bersahaja, saling menghormati dan patuh kepada Perintah tuhan.
Dihari kedua/ tepatnya hari Jum’at Tanggal 8 Desember 2023, ditampilkan tari:
Tari Sirih Kuning adalah tarian asal Betawi. Biasanya ditampilkan bersama alunan musik gambang kromong. Salah satu tujuan tari sirih kuning adalah mengiringi prosesi pernikahan adat Betawi. Tarian ini juga ditujukan untuk menyambut tamu atau sebagai simbol pergaulan muda mudi Betawi. Dalam situs Encyclopedia Jakarta, dituliskan bahwa tari sirih kuning merupakan pengembangan dari tari cokek, yakni tari pergaulan yang sudah berkembang sejak zaman Belanda. Kala itu, tari cokek sangat populer di kalangan masyarakat Tionghoa yang bermukim di kawasan pinggiran Betawi.
Dalam tari ondel-ondel terkandung makna dan nilai-nilai estetik kearifan lokal. Salah satunya adalah mengajak masyarakat untuk menjunjung hidup bersih dari kejahatan yang mampu merusak struktur kehidupan masyarakat. Pada zaman dahulu, masyarakat Betawi meyakini fungsi tari ondel-ondel sebagai perantara mengusir roh jahat yang gentayangan sekaligus penolak bala. Maka, tidak heran apabila kesenian tradisional ini kerap dikaitkan dengan hal-hal berbau mistis. Setiap bagian ondel-ondel juga memiliki arti masing-masing. Bentuk ondel-ondel yang tinggi dan besar dianggap ampuh untuk mengusir roh jahat. Ondel-ondel laki-laki yang dibuat dengan bentuk mata melotot, kumis, dan senyuman menyeringai, menimbulkan kesan berani dan semangat. Sedangkan ondel-ondel perempuan yang dibuat dengan bentuk mata besar serta mulutnya tersenyum manis dengan riasan warna merah, memberikan kesan energi baik dan kesucian.
Tari ampar ampar pisang adalah bentuk tarian tradisional dari Suku Dayak di Kalimantan Barat. Tarian ini menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat Dayak, di mana gerakan-gerakan tari yang elegan menggambarkan keindahan alam, kemakmuran, dan kehidupan bersosialisasi.
Tari ampar ampar pisang adalah bentuk tarian tradisional dari Suku Dayak di Kalimantan Barat. Tarian ini menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat Dayak, di mana gerakan-gerakan tari yang elegan menggambarkan keindahan alam, kemakmuran, dan kehidupan bersosialisasi.
Tarian Kecak yaitu salah satu satu tarian yang cukup populer di Pulau Bali. Tak hanya terkenal saja, tarian ini biasanya juga digunakan sebagai upacara penyambutan tamu, maupun upacara keagamaan.
Selain berfungsi sebagai acara puncak tema yang memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia, perhelatan ini juga dirancang sebagai platform untuk menggali dan mengekspresikan kreativitas, serta mengembangkan potensi masing-masing peserta didik. Dalam suasana yang penuh semangat, terlihat bagaimana setiap peserta didik dengan penuh antusiasme membawakan potensi mereka di atas panggung, menunjukkan keberanian dan kepercayaan diri mereka di hadapan audiens.